Sebuah cita-cita mulia dan hasilnya sangat diharapkan bangsa ini... MENDIDIK SATU JUTA SANTRI MENJADI PENGUSAHA. Berdasarkan data Biro Pusar Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 120,4 juta orang. Tingkat penganggurannya mencapai 6,32 persen atau sekitar 7,2 juta orang. Melihat itu salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) ingin memiliki kontribusi untuk menekan angka pengangguran dengan mencetak satu juta pengusaha.
Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi), lembaga di bawah organisasi NU, Aunur Rofiq berkata jumlah anggota NU sekitar 40 persen dari penduduk di Indonesia. NU menaungi sekitar 21.358 pondok pesantren yang tersebar di Indonesia.
"Santri dalam pondok itu merupakan asset bangsa, untuk itu kami akan menggiatkan pelatihan untuk menjadikannya sebagai pengusaha," terangnya saat ditemui di acara Deklarasi Pengurus Hipsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (13/11).
Sejak Februari lalu, pihaknya telah mempersiapkan anang-ancang untuk melaksanakan target 1 juta pengusaha itu. Misalkan saja dengan membangun sebuah training center yang ada di kaki Gunung Bromo. Di sana santri-santri diasah bakat-bakat kewirausahaannya.
Ketua Hipsi Mochammmad Ghozali berkata, selain mencetak pengusaha baru. Pihaknya juga membantu dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan kedalam toko online. Toko itu terbuka untuk semua pengusaha yang ada dalam naungan Hipsi. "Ini juga salah satu upaya kami untuk mengikuti perkembangan teknologi, sehingga kami bisa bersaing," katanya.
Untuk membantu pengembangan usaha santri dibidang permodalan, pihaknya telah merangkul perbankan yang akan menyediakan kemudahan pembiayaan. Salah satu bank yang dirangkul yakni Bank Mandiri. Ghozali yakin dengan fasilitas yang telah disediakan itu ia optimistis dapat mencetak satu juta pengusaha itu dalam 10 tahun ke depan (dikutip dari jpnn.com)
No comments:
Post a Comment