31 July, 2011

Melihat Sirkus Oriental

Ya... kemarin sekeluarga melihat sirkus Oriental dari Taman Safari INdonesia. Setelah beberapa hari kecele bin kecewa, bagaimana nggak kecewa padahal datang 30 menit sebelum pintu dibuka eee karcis ekonomi habis (maklum cari yang murah saja). Karena pengalaman itulah akhirnya 1,5 jam sebelum mulai pintu masuk dibuka sudah antri di depan loket ekonomi.

Ternyata bisa pesan dulu di pagi hari... ya nggak tahu... begitu sampai di tempat ternyata antrian sudah mengular dan loket masih belum dibuka.. kasihan-kasihan. karena takut nggak kebagian ya harus rela mengantri dan baru kali ini lihat antrian tertib, apa sudah mulai membaik ya SDM na.. kalau dulu woo ya berebut.

selesai dapat tiket, cari-cari kue dan jajan buat ngemil didalam nanti plus minumnya. untukmasuk juga ngantri lagi. BTW busway akhirnya bisa menikmati sirkus dengan langsung nonton... maklum sudah 21 tahun yang lalu terakhir melihat sirkus... didalam tenda sekarang ini ber AC jadi udara lumayan sejuk juga. Kelas ekonomi penuh, utama separo VIP kosong, VVIP kosong dan VVVIP ada beberapa orang. asyik juga..

26 July, 2011

Facebook dan Twitter Masuk Kurikulum Sekolah

Wah... bisa seneng semua nih anak-anak.... tapi ini nggak di Indonesia lho... Beberapa sekolah di Australia didesak menyediakan kelas khusus untuk mempelajari Facebook dan Twitter. Rencana tersebut diajukan dengan alasan untuk mencegah kekerasan di ranah cyber dan kriminalitas di dunia online.

Asosiasi orang tua di beberapa negara telah mengimbau sekolah-sekolah di sana untuk mengajarkan siswa tentang etiket berinternet serta cara memproteksi privacy dan konten-konten yang sensitif. Langkah tersebut dilakukan setelah terjadi serangkaian kasus bunuh diri di Australia yang diduga akibat dampak dari cyber bullying (kekerasan di dunia cyber), serta posting konten rasis dan seksual.

Pendidikan menggunakan Facebook dan Twitter akan diajarkan di sekolah-sekolah di Australia melengkapi kelas internet sehat yang telah dimulai sebelumnya. Sebuah sekolah khusus laki-laki di Sidney bahkan pernah mengirim surat kepada orang tua murid untuk mengingatkan bahwa anak-anak mereka masih kurang dewasa dalam memahami konseksuensi dari tindakan mereka di situs jejaring sosial.

Asosiasi orang tua dan masyarakat di New South Wales yang mewakili orang tua dari sekitar 2.200 sekolah telah meminta kepada pemerintah agar secara resmi memasukkan kelas jejaring sosial kepada kurikulum pendidikan di Australia. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan siswa lebih selektif dalam menyebarkan link-link yang sensitif serta update status yang memancing pertengkaran atau permusuhan.

"Anak-anak terlibat dalam tindakan tanpa memikirkan konsekuensi," ujar seorang juru bicara asosiasi, David Giblin. "Cyber bullying bukan masalah yang mudah hilang dan dilupakan. Anak-anak yang merasa tertekan karena mengalami pelecehan dan kekerasan di dunia maya akan merasa terintimidasi dan depresi yang dapat menjurus kepada tindakan bunuh diri," tambahnya.

Thomas Tudehope, sorang analis sosial media mengatakan, cyber bullying di sekolah-sekolah Australia sudah melebihi batas kontrol dan wajib untuk segera dibuat kurikulum khusus agar anak-anak bisa lebih mengerti cara menggunakan internet dengan bijak. "Kami beresiko kehilangan generasi muda Australia apabila hal ini tidak segera direalisasikan. Anak muda Australia harus memiliki keprihatinan terhadap orang lain," ujarnya.

Asosisasi orang tua juga menambahkan, bahwa kelas khusus jejaring sosial nantinya juga akan membantu guru yang seringkali tidak menyadari potensi resiko dari situs jejaring sosial bagi para siswanya. Kita tunggu kapan di Indonesia ya... dengan pengguna Twitter dan facebook terbesar dari seluruh dunia... hmmm

11 July, 2011

PERJALANAN MENDIDIK DAN JADI PENGALAMAN

SUdah lama saya tidak naik kereta api, sejak kurang lebih 3 tahun lalu, naik kereta apai Surabaya-Kediri, bisa duduk dengan longgar setiba sampai di stasiun Kertosono. Karena trauma itulah mau naik kereta ekonomi yang huuemaat jadi nggak pingin lagi. Selain murah ternyata nggak ada lagi kelebihannya malahan banyak kekurangannya.

Ini terjadi ter jadi pada tanggal 7 Juli 2011 beberapa hari yang lalu. Karena musim liburan, otomatis harus mengajak anak berlibur... kasihan mereka... maklum pekerjaan banyak menumpuk. rabu malam langsung kepikiran ingin ke Kediri, rumah Mbah purt lewat Malang. Sebenarnya waktu tempuhnya tambah panjang, tapi ini kan niatnya berlibur, jadi biar bisa naik kereta api lama + lewat terowongan antara Blitar dan Malang. KEtika malam rabu datang dan memberitahu si kecil mau pergi naik kereta Api... senengnya bukan main. Saya sudah tanyakan kedatangan kereta api DI sidoarjo ke Kediri lewat malang ada 2 di pagi hari yaitu pukul 05.20 dan pukul 07.38

Karena takut nanti kereta api penuh sesak ketika memilih naik jam 7 maka lebih baik naik jam 5.20 saja. Dengan semangat sekeluarga sudah siap pukul 5.00 berangkat ke Stasiun. Sampai disana ternyata yang ingin naik Kereta Api Ekonomi Penataran ini cukup banyak juga, mulai terbayanglah tidak mendapat tempat duduk. Dan terjadi betul... di Sidoarjo nggak dapat tempat duduk, sekeluarga berdiri berdesakan dengan penumpang lain + penjaja kue / asongan yang mondar-mandir.

KAsihan anak istri, setiap stasiun kereta berhenti, tidak ada yang turun malah yang naik buaanyaak... tambah parah deh. 2 jam kemudian sampailah di Stasiun Malang Kota baru, karena tetap nggak dapat tempat duduk ya saya putuskan untuk turun saja, karena kami semua belum makan pagi (sarapan pagi) daripada pingsan wahh malah repot. ketika mau turun diberitahu sama teman ngaji ketika di Kediri dulu ... namanya siapa ya... lupa.. bahwa kalau mau makan makan saja di depan musola Malang kota baru, selain murah juga rasanya enak.

Langsung saja turun dari kereta jujug ke depot bin warung kecil Pak Purwo, menu yang disajikan lumayang banyak dan enak, BAtagor, sayur asem, bayem, sop, kare, rujak wiiih lengkap .. minum susu, jeruk, kopi, es jus harga oke. Pak Purwo juga baik, bahkan mereka menjelaskan enak apa nantinya saya kalau melanjutkan ke Kediri biar dapat tempat duduk karena kalau tetap naik penataran alamat pasti berdiri. Saya juga disuruh mengajak keluarha ke Tamana Belakang BalaiWalikota, gratis, ada hewan, kolam renang.

Akhirnya setelah makan dan lihat lokomotif maju-mundur mindahin gerbang (sikecil seneng banget melihat ini) saya ajak tanya ke loket kalo kek KEdiri naik apa berapa , jam berapa. Ada jam 2 kereta api Senja Kediri berangkat dari Malang jam 2 siang (kelas bisnis) harga karcis lumayan, dibawah itu KA MAtarmaja jam 3 sore berangkatnya dengan harga dibawah KA Senja.

Setelah tahu baru kita jalan ke taman surya, lalu ke Alun-alu hehehh jalan-jalan tak terduga.kembali ke stasiun jam 1 sambil makan siang. Wah cerita masih panjang dilanjut besok saja ya...

06 July, 2011

Mendidik Jujur !?!

Mungkin beberapa hari yang lalu kita semua tahu hasil dari Ujian Nasional, khusus Jawa Timur nilainya wow.. luar biasa... Surabaya urutan ke 17, Mojokerto 1, Sidoarjo 2. Apakah hasil ini bisa dijadikan tolak ukur pendidikan kita ? kelihatannya sangat mustahil bin aneh kalau kita hanya melihat ini saja.

Lihatlah bagaimana usaha para guru untuk mendidik anak didiknya agar nanti ketika ujian bisa semua dan hasilnya bisa dibanggakan, selain baik untuk sekolah juga baik untuk siswa + Guru. Mungkin ini sudah pernah saya bahas di Esensi Ujian Nasional. APakah pendidikan kita benar bagus atau malah smrawut sih.? kalau dilihat dari hasilnya sih kelihatan wookkeee tapi saya merasakan lain... sakit hati ini walau tak bisa dijelaskan di forum terbuka seperti blog ini. JUJUR menjadi mahal harganya itulah yang terjadi dan begitulah keadaannya. Andai dididik secara benar sampai akhir Insya Allah Korupsi akan bisa hilang...

20 tahun yang akan datang merekalah yang kita didik saat ini akan menjalankan negara ini, baik di pemrintahan, pedagang, pegawai swasta, petani dan lainnya. Lihatlah dan mungkin akan benar 20 tahun yang akan datang korupsi pasti masih ada dan kemungkinan akan bertambah besar kalau pendidikan di negara ini masih seperti ini. Blog ini akan abadi, jadi 20 tahun lagi mari kita lihat bersama-sama