Ya... selama ini yang menjadi acuan bantuan operasional sekolah adalah pendidikan 9 tahun, yaitu mencakup SD lalu SMP, sehingga SMA/ SMK tak masuk program ini. TApi beberapa kepala daerah mengeluarkan kebijaksanaan tersendiri. Kalau di Jawa Timur sih kelihatannya semua kota sudah mulai merintis program 12 tahun belajar sehinggan ada subsidi khusus bagi SLTA. Kalau tidak salah di Sidoarjo, Surabaya berkisarRp 100.000 / siswaan, kalau di bekasi Jawa BArat Rp 50.000 , nah kalau dikutai Gruuatiiis semua.
Tapi berapapun itu setidaknya ada greget pemerintah yang perlu diapresiasi. Dengan adanya program-program inisiatif semacam inilah yang bisa membuat pendidikan di negara ini bertambah maju, bisa disejajarkan dengan bangsa maju lainnya.
Oh iya belakangan ini pencairan BOS sekolah mulai terlambat, semua harus sedikit maklum, kalau dulu yang mengerjakan ini semua ada lembaga sendiri / LPMP nah sekarang lembaga ini dilebur di bawah kesatuan pendidikan, jadi agak sedikit terlambat. Jadi ada sedikit perubahan sehingga mengakibatkan keterlambatan pembayaran. Tapi semua itu akan teratasi kalau mereka mo belajar... jadi yang sabar ya,..
30 May, 2011
19 May, 2011
Learn For Big Future
Learn for big future emang akan membuat segala sesuatu berubah, belajar dan belajar untuk sesuatu yang kita sendiri tidak tahu dimasa depan nanti, sangat sulit memang untu memahami tapi terus belajar agar bisa menghadapi masa depan yang lebih baik maka semua harus kita lakukan.
Ketidakpastian dimasa data membuat kita semua belajar dari masa yang lalu dan mulai mengerjakan yang menurut kita yang terbaik sehingga di masa yang akan datang tidak membuat kita bertambah parah. Satu hal yang pasti adalah kita akan berbeda dimasa yang akan datang apabila kita belajar lebih keras dari yang lainnya.
MAsa depan memang tak pasti but something harus segera kita kerjakan, Just Do It Now. Take Action. Jangan menyalahkan program pemerintah, keluarga tapi kerjakan yang menurut kita baik... lakukan... perbaiki dan dapatkan yang kauinginkan.
Ketidakpastian dimasa data membuat kita semua belajar dari masa yang lalu dan mulai mengerjakan yang menurut kita yang terbaik sehingga di masa yang akan datang tidak membuat kita bertambah parah. Satu hal yang pasti adalah kita akan berbeda dimasa yang akan datang apabila kita belajar lebih keras dari yang lainnya.
MAsa depan memang tak pasti but something harus segera kita kerjakan, Just Do It Now. Take Action. Jangan menyalahkan program pemerintah, keluarga tapi kerjakan yang menurut kita baik... lakukan... perbaiki dan dapatkan yang kauinginkan.
11 May, 2011
Esensi Ujian Nasional
Mulai hari ini selasa rabu kamis , semua Sekolah dasar melakukan Ujian nasional. Berdasarkan berita yang telah saya baca di JAwapos, bahwa sebenarnya Ujian yang dilakukan Pemerintah ini masih dalam teguran Mahkamah konstitusi.... karena Pemerintah masih dianggap lalai dalam melaksanakan pendidikan, pemerataan pendidikan masih belum rata di seluruh Indonesia sehingga masih belum layak melakukan Ujian nasional.
Dan kemungkinan besar kecurangan yang terjadi, karena adanya tekanan dari pejabat (Kepala sekolah, Cabang UPTD, Kepala Dinas Pendidikan, Bupati, GUbernur). Kalau ada sekolah yang hasilnya jelek akan dipermasalahkan.... padahal pendidikan yang didapat perkotaan dengan pedesaan masak sama... cek aja lah kalau nggak percaya.
Untuk meperkecil kecuranganpun ternyata pengambilan naskah di Polsek.... wah sebegitu mengkhawatirkannya hingga harus memakai pihak Polisi. Memang para guru, kepala sekolah, murid adalah teroris.... tidak ada relevansi nya antara tingkat keberhasilan siswa dalam Ujian nasional dengan kehidupannya kelak... yang ada malah bisa menambah kehancuran masa depan mereka.... banyak sekali deh masalahnya.... samapi bingung nulisnya.... Semoga Pemerintah memperbaiki sistem yang ada.... Mungkin bisa lihat hasil Kunker DPR diluar negeri (yang pasti mengeluarkan uang dan hasil minim) bagaimana di negara maju menerapkan sistem pendidikan... anehh...
Dan kemungkinan besar kecurangan yang terjadi, karena adanya tekanan dari pejabat (Kepala sekolah, Cabang UPTD, Kepala Dinas Pendidikan, Bupati, GUbernur). Kalau ada sekolah yang hasilnya jelek akan dipermasalahkan.... padahal pendidikan yang didapat perkotaan dengan pedesaan masak sama... cek aja lah kalau nggak percaya.
Untuk meperkecil kecuranganpun ternyata pengambilan naskah di Polsek.... wah sebegitu mengkhawatirkannya hingga harus memakai pihak Polisi. Memang para guru, kepala sekolah, murid adalah teroris.... tidak ada relevansi nya antara tingkat keberhasilan siswa dalam Ujian nasional dengan kehidupannya kelak... yang ada malah bisa menambah kehancuran masa depan mereka.... banyak sekali deh masalahnya.... samapi bingung nulisnya.... Semoga Pemerintah memperbaiki sistem yang ada.... Mungkin bisa lihat hasil Kunker DPR diluar negeri (yang pasti mengeluarkan uang dan hasil minim) bagaimana di negara maju menerapkan sistem pendidikan... anehh...
05 May, 2011
Facebook tak Baik untuk Anak SD
Demam jejaring sosial Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa. Tak jarang kita jumpai, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun sudah sangat paham menggunakan situs pertemanan di dunia maya tersebut.
Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra Rose Mini, MSi mengaku prihatin. Ia menilai, Facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu.
"Facebook bukan konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook harus 17 tahun ke atas," tegas wanita yang akrab dipanggil Bunda Romi ini saat ditemui dalam seminar "Aku Anak Sehat" di Jakarta, Kamis, (5/5/2011). Dia juga menyayangkan, banyak orangtua yang justru membuat akun Facebook untuk anak mereka. "Saya heran kenapa orangtua ijinin. Sebenarnya nggak pake Facebook bisa hidup kok," lanjutnya.
Menurut Rose, seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana cara berteman dalam bentuk nyata, bukan malah berteman dalam dunia maya. "Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan teman, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata, nggak bisa dalam dunia maya," tambahnya.
Bunda Romi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa dirinya melarang anak-anak menggunakan Facebook adalah karena kondisi jiwa anak yang belum stabil, terutama dalam mengontrol statement (pernyataan).
Dalam Facebook, setiap ungkapan, baik berupa status maupun pesan, dapat disampaikan melalui teks ataupun gambar secara bebas sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar ataupun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak.
"Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati, lalu mengadu ke orangtuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang, tapi orangtua sama orangtua," jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Bunda Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, dia mengimbau anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun tidak menggunakan fasilitas jejaring sosial.
Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra Rose Mini, MSi mengaku prihatin. Ia menilai, Facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu.
"Facebook bukan konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook harus 17 tahun ke atas," tegas wanita yang akrab dipanggil Bunda Romi ini saat ditemui dalam seminar "Aku Anak Sehat" di Jakarta, Kamis, (5/5/2011). Dia juga menyayangkan, banyak orangtua yang justru membuat akun Facebook untuk anak mereka. "Saya heran kenapa orangtua ijinin. Sebenarnya nggak pake Facebook bisa hidup kok," lanjutnya.
Menurut Rose, seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana cara berteman dalam bentuk nyata, bukan malah berteman dalam dunia maya. "Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan teman, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata, nggak bisa dalam dunia maya," tambahnya.
Bunda Romi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa dirinya melarang anak-anak menggunakan Facebook adalah karena kondisi jiwa anak yang belum stabil, terutama dalam mengontrol statement (pernyataan).
Dalam Facebook, setiap ungkapan, baik berupa status maupun pesan, dapat disampaikan melalui teks ataupun gambar secara bebas sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar ataupun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak.
"Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati, lalu mengadu ke orangtuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang, tapi orangtua sama orangtua," jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Bunda Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, dia mengimbau anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun tidak menggunakan fasilitas jejaring sosial.
STUDI BANDING DPR ?!
Melihat berita di SCTV dan koran Kompas.com hari ini memang benar-benar mengagetkan + sebenarnya sudah bayangkan juga sih. BAgaimana tidak para anggota DPR komis 8 datang di australia mau studi banding dan diajak wawancara sama para mahasiswa disana (muali S2-S3). JAwabanya tidak memuaskan dan membuat yang dengar muak bin emosi. Tapi inilah kenyataan yang terjadi, mereka sebenarnya studi banding tapi asal jalan pokoknya bisa keluar negeri.
Di pernyataan terakhir di kompas juga ada rekaman youtobe nya... hehhe lucu, anggota DPR memiliki email gratisan ... wkwkkwwk.. itupun ketika dicoba di kirm emailnya ke sono kata yahoo sama Google nggak ada ... capek deh.... terus gimana harusnya ? mungkin bagi mereka yang belum kenal email (gaptek banget) bingung... begini : harusnya email komisi resmi dengan nama dedipan komisinya dan @go.id yang berarti goverment / pem erintah id nya Indonesia.....
Kalau seperti ini pastilah mereka para politisi nggak paham betul... suruh mereka belajar semua lagi tentang IT, mbok jangan seperti ini. MEMALUKAN... gaji banyak email gratisan... anggaran dewan dikemanakan itu....
Di pernyataan terakhir di kompas juga ada rekaman youtobe nya... hehhe lucu, anggota DPR memiliki email gratisan ... wkwkkwwk.. itupun ketika dicoba di kirm emailnya ke sono kata yahoo sama Google nggak ada ... capek deh.... terus gimana harusnya ? mungkin bagi mereka yang belum kenal email (gaptek banget) bingung... begini : harusnya email komisi resmi dengan nama dedipan komisinya dan @go.id yang berarti goverment / pem erintah id nya Indonesia.....
Kalau seperti ini pastilah mereka para politisi nggak paham betul... suruh mereka belajar semua lagi tentang IT, mbok jangan seperti ini. MEMALUKAN... gaji banyak email gratisan... anggaran dewan dikemanakan itu....
04 May, 2011
How to learn ?
Bagaimana cara belajar yang baik ? inilah yang terus dicari agar para siswa medapatkan ilmu yang banyak dan bisa menerapkannya dalam kehidupan. KEmarin saya bertemu dengan seorang anak SD (siswa saya) yang kata guru-guru suka sekali belajar... hmmm apa resepnya ?!? saya langsung ajak berdiskusi. Panggilan siswa kelas 5 ini adalah Pingga.
Kamu belajar dirumah itu jam berapa ?
Mulai jam pulang sekolah yaitu jam 1 sampai jam 4, setelah itu mandi lalu ngaji, pulang ngaji sekitar jam 6.30 belajar lagi sampai jam sembilan. MAteri yang dipelajari adalah mengulangi pelajaran hari ini (untuk siang) lalu menyiapkan pelajaran untuk besok (jam malam).
Terus kalau sabtu minggu apa nggak main ?
Nggak, sabtu minggu tetap belajar seperti biasa
Apa nggak bosan ?
Sudah biasa....
Terus nggak ingin main PS misalnya ?
Nggak, lha wong nggak bisa mainnya.. hehheehh
Kamu disuruh belajar sama orang tua dengan paksaan ?
dulu pas kelas 3 ya sih .. tapi sekarang sudah biasa.
Apa sih keinginanmu ?
ya pokoknya Pintar, kan tugas saya cuman belajar-belajar
Begitulah diskusi saya dengan siswa ini, hanya bilang "Istimewa" semoga apa yang dinginkannya tercapai. Mungkin hanya anak inilah yang kuat belajar seperti ini (1000:1). KAlau anak-anak semua seperti ini mungkin masa depan negara ini akan terjamin. Pendidikan Bangsa memang penting tapi lebih penting lagi memberitahu siswa bagaimana cara belajar yang baik !
Kamu belajar dirumah itu jam berapa ?
Mulai jam pulang sekolah yaitu jam 1 sampai jam 4, setelah itu mandi lalu ngaji, pulang ngaji sekitar jam 6.30 belajar lagi sampai jam sembilan. MAteri yang dipelajari adalah mengulangi pelajaran hari ini (untuk siang) lalu menyiapkan pelajaran untuk besok (jam malam).
Terus kalau sabtu minggu apa nggak main ?
Nggak, sabtu minggu tetap belajar seperti biasa
Apa nggak bosan ?
Sudah biasa....
Terus nggak ingin main PS misalnya ?
Nggak, lha wong nggak bisa mainnya.. hehheehh
Kamu disuruh belajar sama orang tua dengan paksaan ?
dulu pas kelas 3 ya sih .. tapi sekarang sudah biasa.
Apa sih keinginanmu ?
ya pokoknya Pintar, kan tugas saya cuman belajar-belajar
Begitulah diskusi saya dengan siswa ini, hanya bilang "Istimewa" semoga apa yang dinginkannya tercapai. Mungkin hanya anak inilah yang kuat belajar seperti ini (1000:1). KAlau anak-anak semua seperti ini mungkin masa depan negara ini akan terjamin. Pendidikan Bangsa memang penting tapi lebih penting lagi memberitahu siswa bagaimana cara belajar yang baik !
Subscribe to:
Posts (Atom)