Tiada tulisan yang selalu benar, maka kesalahan adalah hal mutlak untuk bisa dimaafkan. Memperjuangkan pendidikan akan terus berkobar sampai titik darah penghabisan, tapi bertemu sanak saudaa, teman dikampung jangan dilupakan.
Di hari yang bahagia ini Pendidikan Bangsa mengucapkan selamat HAri Raya Idul Fitri 1430 H Mohon Maap Lahir Bathin, Apabila ada kesalahan mohon dimaapkan. Jadi kita kembali Nol-nol... Putih Suci seperti baru dilahirkan kembali.
19 September, 2009
17 September, 2009
Bersalaman
Bersalaman ketika bertemu mungkin agak jarang kita temui untuk kaum muda... kaum gaul. Ya pali kalau ketemu mereka hanya bertegur sapa saja sedang untuk berjabat tangan sangat jarang apalagi ngucap salam.
Padahal kalau dinilai dari segi ikatan emosi ketika kita bersalaman sangat beda rasanya. Membudidayakan bersalaman sangat sulit dilakukan karena belakangan ini juga beredar penyakit yang bisa menular lewat sentuhan. So bagaimana nich... apalagi nanti ketika lebaran ? masak kita nggak bersalaman ? aneh donk..
Padahal kalau dinilai dari segi ikatan emosi ketika kita bersalaman sangat beda rasanya. Membudidayakan bersalaman sangat sulit dilakukan karena belakangan ini juga beredar penyakit yang bisa menular lewat sentuhan. So bagaimana nich... apalagi nanti ketika lebaran ? masak kita nggak bersalaman ? aneh donk..
16 September, 2009
Sang Penulis Berita
Hari ini tadi saya membayar PDAM, ramai sekali deh.... maklum besok kan libur. KArena tempat menunggu penuh say a akhirnya menunggu di ruang tamu yang tempatnya bersebelahan dengan ruang tunggu. Setelah beberapa saat ada beberapa orang 3 cowok dan 2 cewek yang kelihatannya mereka sudah saling kenal (walau datangnya tidak bersamaan).
Waktu lama menunggu saya gunakan untuk melihat-lihat file saya di laptop. Ketika itulah terdengar pembicaraan mereka sayup-sayup. Kamu dapat berapa dari sono tadi .... cuman 3 ... lho kok aku 5.... lalu mereka bicara ketika masuk di ruang Pejabat yang katanya dijaga Satpol PP.
Sampai disinilah saya mulai menebak profesi mereka ... sang penulis berita (wartawan) majalah, Tabloid dan lainnya. Apakah pada saat seperti ini mereka sudah terbiasa seperti itu ? Menjelang HAri Raya minta "sangu". Kalau ini memang terjadi kemungkinan mereka merupakan Wartawan kecil (baik kecil gajinya, dan kecil perusahaannya). Budaya inilah yang berbahaya.. karena bisa saja tulisan mereka nantinya tidak bebas lagi... masihterpengaruh oleh pejabat setempat..... Moga hal seperti ini tidak akan banyak yang mengikuti.... bisa nrunyam negara ini. Gimana pendapat kalian ?
Waktu lama menunggu saya gunakan untuk melihat-lihat file saya di laptop. Ketika itulah terdengar pembicaraan mereka sayup-sayup. Kamu dapat berapa dari sono tadi .... cuman 3 ... lho kok aku 5.... lalu mereka bicara ketika masuk di ruang Pejabat yang katanya dijaga Satpol PP.
Sampai disinilah saya mulai menebak profesi mereka ... sang penulis berita (wartawan) majalah, Tabloid dan lainnya. Apakah pada saat seperti ini mereka sudah terbiasa seperti itu ? Menjelang HAri Raya minta "sangu". Kalau ini memang terjadi kemungkinan mereka merupakan Wartawan kecil (baik kecil gajinya, dan kecil perusahaannya). Budaya inilah yang berbahaya.. karena bisa saja tulisan mereka nantinya tidak bebas lagi... masihterpengaruh oleh pejabat setempat..... Moga hal seperti ini tidak akan banyak yang mengikuti.... bisa nrunyam negara ini. Gimana pendapat kalian ?
15 September, 2009
Pajak oh PAjak
Ketika pertama kali perusahaan saya mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) seneng deh rasanya... karena kebayang bisa mengerjakan dan ikut tender perusahaan maupun di dinas/ instansi pemeritahan. Bangga deh pada umur 25 udah menjadi direktur CV. (walau punya sendiri) karena itulah saya mulai mendapat tender dari dinas.
Laporan SPT setiap tahun laporan sendiri... walau tanya kesana kemari. NAh ada sesuatu yang terjadi tadi yang diluar perkiraan. PKP (Pengusaha Kena PAjak) yang biosa menarik/ membayar pajak/ memotong dan ternyata perusahaan CV saya belum PKP padahal kemarin sudah menjual barang + PPN. dan PPN sudah saa bayarkan ke kantor POS dengan kode salah (Pph 21 dengan kode pajak 411121 padahal harusnya ppn 21 kode pajak 411211) jadi katanya harus pindah buku dulu..... ketika saya tanya eo saya katanya tinggal tulis... setelah itu saya laporkan lagi ketika dicek eh katanya perusahaan sampeyan belum PKP, sedang persyaratan PKP harus daftar lagi.
Kelihatannya ribet tapi memang begitulah, kalau ingin jadi pengusaha sukses tidak boleh menghindari pajak donk.... tapi pelajari pajak... pajak malah akan menguntungkan dan menambah kekayaan kita apabila tahu caranya gitu kata Robert T Kiyosakhi.
Laporan SPT setiap tahun laporan sendiri... walau tanya kesana kemari. NAh ada sesuatu yang terjadi tadi yang diluar perkiraan. PKP (Pengusaha Kena PAjak) yang biosa menarik/ membayar pajak/ memotong dan ternyata perusahaan CV saya belum PKP padahal kemarin sudah menjual barang + PPN. dan PPN sudah saa bayarkan ke kantor POS dengan kode salah (Pph 21 dengan kode pajak 411121 padahal harusnya ppn 21 kode pajak 411211) jadi katanya harus pindah buku dulu..... ketika saya tanya eo saya katanya tinggal tulis... setelah itu saya laporkan lagi ketika dicek eh katanya perusahaan sampeyan belum PKP, sedang persyaratan PKP harus daftar lagi.
Kelihatannya ribet tapi memang begitulah, kalau ingin jadi pengusaha sukses tidak boleh menghindari pajak donk.... tapi pelajari pajak... pajak malah akan menguntungkan dan menambah kekayaan kita apabila tahu caranya gitu kata Robert T Kiyosakhi.
01 September, 2009
TERIMA KASIH PUSTEKOM
Setelah akhir tahun lalu blog ini pernah membahas masalah telkom speedy yang mau menipu sekolah-sekolah, baru hari ini tadi akhirnya sekolah diundang untuk mendengarkan penjelasan tentang JArdiknas.
Sebenarnya Telkom dan Pustekom (mewakili Diknas pusat) telah mengadakan MOU untuk pemasangan Speedy di sekitar 15.000 sekolah seluruh Indonesia dengan biaya gratis dan mendapat fasilitas modem + Unlimited akses + bandwidth 1 MB. Perjanjian ini ditandatangani dan disepakati yang akan dimulai pada Desember 2008 - Desember 2009.
Nah dengan adanya keterangan ini maka ternyata pihak Telkom memang tidak menipu sekolah, sedangkan ketika adanya tagihan dari pihak utusan Telkom meminta untuk diabaikan karena pembayaran Oleh Pustekom 3 bulan sekali + tanggal 20 sehingga pihak Telkom daerah tidak mengerti. Wajar kalau mereka tetap menagih, dan Alhamdulillaah lagi bagi sekolah yang sudah membayar uang akan dikembalikan. Ternyata Pemerintah sangat peduli dengan pendidikan dan perkembangan teknologi. Semoga program ini akan berjalan terus sehingga meningkatkan sumber daya manusia Indonesia nantinya.
Sebenarnya Telkom dan Pustekom (mewakili Diknas pusat) telah mengadakan MOU untuk pemasangan Speedy di sekitar 15.000 sekolah seluruh Indonesia dengan biaya gratis dan mendapat fasilitas modem + Unlimited akses + bandwidth 1 MB. Perjanjian ini ditandatangani dan disepakati yang akan dimulai pada Desember 2008 - Desember 2009.
Nah dengan adanya keterangan ini maka ternyata pihak Telkom memang tidak menipu sekolah, sedangkan ketika adanya tagihan dari pihak utusan Telkom meminta untuk diabaikan karena pembayaran Oleh Pustekom 3 bulan sekali + tanggal 20 sehingga pihak Telkom daerah tidak mengerti. Wajar kalau mereka tetap menagih, dan Alhamdulillaah lagi bagi sekolah yang sudah membayar uang akan dikembalikan. Ternyata Pemerintah sangat peduli dengan pendidikan dan perkembangan teknologi. Semoga program ini akan berjalan terus sehingga meningkatkan sumber daya manusia Indonesia nantinya.
Subscribe to:
Posts (Atom)