16 March, 2010

7 ORANG TERKAYA DI DUNIA DARI INDONESIA

seKALI LAGI fORBES mengumumkan orang terkaya sedunia versi mereka.Dua nama baru berkebangsaan Indonesia yang sukses menembus batas keramat yang disyaratkan Forbes -kekayaan senilai USD 1 miliar- adalah Chaerul Tanjung, bos TransTV, dan Low Tuck Kwong, bos Grup Bayan Resources. Lima orang pengusaha Indonesia yang bertahan di daftar orang kaya tersebut adalah kakak beradik Michael dan Budi Hartono (Grup Djarum), Martua Sitorus (Grup Wilmar), Peter Sondakh (Grup Rajawali), dan Sukanto Tanoto (Grup Raja Garuda).

Secara total, ketujuh pengusaha itu mengalami peningkatan kekayaan bila dibandingkan dengan tahun lalu (2009). Rata-rata, kekayaan mereka naik dua kali lipat, kecuali Sukanto Tanoto yang "hanya" naik USD 300 juta. Tambahan tumpukan harta tersebut membuat peringkat enam pengusaha itu naik di daftar Forbes.

Kakak beradik Hartono mendekati level 200 orang terkaya dengan posisi sekarang di 258 dari sebelumnya di posisi 290. Martua Sitorus pun menjauhi garis 500 dan mendekat ke level 300 dengan bercokol di tangga 316. Lonjakan terbesar dialami Peter Sondakh, dari posisi 701 pada tahun lalu, kini dia bertengger di urutan 437. Sedangkan Sukanto Tanoto ditendang ke luar daftar 500 orang terkaya. Pada tahun lalu, dia masih di posisi 450, tapi kini harus puas di posisi 536.

Jajaran orang terkaya Indonesia 2010 tersebut sedikit berbeda jika dibandingkan dengan data orang terkaya Indonesia 2009 yang sama-sama dikumpulkan Forbes. Daftar baru lebih banyak diisi pengusaha muda. Dalam edisi 3 Desember 2009, Forbes masih memasukkan nama-nama taipan senior seperti Susilo Wonowidjojo, Aburizal Bakrie, Eka Tjipta Widjaja, dan Putera Sampoerna.

Jika ada yang berpendapat bahwa publikasi tahunan daftar orang kaya mencerminkan kebangkitan kekayaan setelah gejolak keuangan 2009, maka dengan mudah disimpulkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang perekonomiannya sedang bangkit. Tapi, ada juga yang bersikap sinis sembari berujar bahwa kebangkitan ekonomi hanya terjadi pada mereka. Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Memiliki pikiran positif, Bersikap bangga dan memberikan apresiasi tentu jauh lebih menguntungkan dan produktif daripada mengumbar sikap sinis. Kehadiran mereka kita jadikan inspirasi agar kita bekerja lebih keras dan tekun. Sebab, bagaimanapun jalan cerita mereka menapaki tangga sukses, pasti dua hal itu (kerja keras dan tekun) selalu ada.

Kebanggaan kita tentu semakin membuncah jika saja "tujuh pendekar" pengusaha itu juga rajin membayar pajak dan rela menyisihkan sebagian harta untuk membantu persoalan sosial di negeri yang akrab disinggahi bencana ini.

Bagi aparat pemerintah, bertambahnya daftar orang kaya di Forbes tersebut harus semakin memicu semangat. Bukan semangat memperkaya diri sendiri dengan melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melainkan bekerja semakin keras untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi para pebisnis. Dengan demikian, semakin banyak anak negeri yang masuk dalam daftar orang kaya dunia.

Mereka hanya butuh stabilitas sosial dan politik, mengharapkan kepastian hukum, dan mendambakan pembangunan infrastruktur yang memadai. Jika ini terwujud, semoga tahun depan semakin banyak warga Indonesia yang masuk daftar Forbes. Dengan demikian, terbuktilah bahwa kualitas personal manusia Indonesia tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

No comments: