Mungkin ini kedengarannya seperti lelucon abunawas, tapi tidak. Ini merupakan kenyataan hidup di negara tercintaku ini, dikota tempatku mencari nasi dan tinggal bersama anak istri (kayak puisi saja). Negara yang seharusnya kaya raya, bisa menghidupi seluruh rakyatnya bahkan paling subur dibanding negara manapun tapi sayang belum bisa memakmurkan rakyatnya dengan baik.
Orang miskin, sangat miskin sangat banyak.... sangat miskin disini maksudnya untuk menghidupi setiap harinya masih kurang sekali, kadang makan hanya sekali itupun dikasih tetangga apalagi biaya kehidupan lainnya seperti pendidikan. Beberapa hari yang lalu saya singah disekolah menengah kejuruan tempat teman saya mengajar. ketika disana saya bersamaan dengan orang tua siswa. Dan ternyata teman saya ini yang mengurusi siswa-siswa yang akan pindah maupun masuk.
Orang tua perempuan berjilbab ini mengatakan mau minta surat pindah/ keluar dari SMK tersebut. Teman saya bertanya (saat itu saya juga berada disitu jadi ikut mendengarkan deh...) apakah anak ini akan dipindah sekolah ? atau keluar sekolah ?. "Kasihan bu, kalau sampai anak ini tidak sekolah lagi, dia kan sudah klas XI tinggal satu tahun lagi lulus. Anak ini juga baik menurut para guru yang mengajarnya dan nilainya lumayan. Selama ini kan biaya juga dibantu sekolah, kalau ibu masih belum bisa bayar ya tinggal bilang ke sekolah, kapan bisa bayarnya.. sekolah tetap akan membantu.. Kewajiban Orang tua kan menyekolahkan anakanya, maap lho bu bukan saya memarahi atau menggurui ibu, cuman kasihan bu" (mata ibu siswa ini menangis, dia tak bisa berkat-kata lagi dan masih bertahan ingin anaknya keluar dari sekolah yang katanya mau dititipkan ke kakek neneknya di luar kota dan anak ini menerima).
karena sekolah sudah tahu kondisi keluarga dari ibu ini, maka teman saya ini mengatakan, "kalau mau buat surat pindah itu mudah kok bu.. tinggal buat, begini saja ! suruh anak ibu besok masuk sekolah, saya akan tanyakan langsung ke dia dan bagaimana pendapat dia..."
Itulah sepenggal cerita yang membuat saya merasakan betapa menyakitkannya jadi orang miskin. Sebenarnya dengan berbagai kreativitas yang dimiliki semua itu bisa teratasi. Sayang memang, kadang mereka memiliki kenalan, tetangga yang henya bisa bilang kasihan... tanpa bisa memberi solusi...
No comments:
Post a Comment